Monday, March 16, 2015

Konspirasi dalam Sudut Pandang al-Qur’an (bag.2)

(Makar, Bentuk Pegkondisian lainnya)

(وَلا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلا بِأَهْلِهِ)

Istilah lain yang berarti pengodisian (hiilah) adalah makar dan kaid. berikut ini pembahasanannya

Makar (مكر)

Istilah makar tentu tak asing lagi di telinga kita, hingga diserap ke dalam bahasa Indonsia, dalam Ensiklopedia Hukum Islam terbitan PT Ichtiar Baru Van Hoeve yang dikutip oleh Agus Junaedi,



“kata makar berasal dari bahasa Arab al-makr sama artinya dengan tipu daya/tipu muslihat atau rencana jahat. Secara semantik makar mengandung arti: akal busuk, perbuatan dengan maksud hendak menyerang orang, dan perbuatan menjatuhkan pemerintahan yang sah. Arti dan pengertian tersebut dikuatkan oleh beberapa ahli dari kaum cendikian muslim.[1]

Dari penjelasan di atas tampak jelas bahwa makar berkonotasi sebagai perbuatan buruk, padahal dalam al-Qur’an diungkapkan bahwa Allah pun melakuakan makar.


Makar
secara bahasa berasal dari kata مكر yang berarti :


صَرْفُ الغَيْرِ عَمَّا يَقْصُدُهُ بِحِيْلَةٍ

“Memalingkan yang lain dari perkara yang ditujunya dengan cara yang tersembunyi”


Konsep makna makar di atas jika kita perhatikan sama dengan sabotase dalam dunia intelijen, karena sabotase pada intinya merupakan sebuah upaya untuk menghentikan sebuah sistem yang sedang berjalan sebalum sampai ke tujuan.

Ar-Raghib membagi makar menjadi makar Mahmud dan makar Madzmum, makar mahmud adalah makar yang bertujuan baik sedangkan makar madzmum adalah makar yang bertujuan buruk.

Makar mahmud adalah makar yang Allah rancang sendiri untuk mengondisikan alam ini (termasuk manusia) sesuai dengan ketentuan qodlo dan qodarnya yang sudah tertulis di lauhil mahfudz untuk menghantikan sistem bathil sebelum ia sampai ke tujuannya, sedangkan makar Madzmum adalah makar yang dirancang oleh Iblis dan setan-setan baik dari kalangan jin ataupun manusia untuk menggagalkan semua tujuan makar Allah. kedua makar ini akan selalu berperang satu sama lain hingga kiamat tiba.


Contoh riil dari adanya makar ini adalah saat kaum Kafir Quraisy hendak membunuh Rasulullah saw yang tinggal setahap lagi, tapi Allah menggagalkan rencana itu . kejadian ini diabadikan dalam al-Qur’an al-Anfal : 30 :

وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ


“Dan (ingatlah), tatkala orang-orang kafir (Quraisy) membuat makar terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu.

Mereka berbuat makar dan Allah menggagalkan makar itu. Dan Allah lah pembuat makar yang terbaik.” (al-Anfal : 30)

Ada dua makar yang berperang di sini, makar Musyrikin Quraisy sebagai makar madzmum dan Makar Allah sebagai Makr Mahmud. Saat kaum kafir menyusun makar untuk membunuh Muhammad—yang bertujuan memutus sistem kafir yang mengakar di dunia— Allah menggagalkannya dengan makar yang sempurna, yang sudah tertulis di lauhil mahfudz.

 

Makar Allah dan Makar Syetan serta Tujuanya

Seperti kita tahu bahwa makar terbagi dua, yaitu makar baik (Makar mahmud) dan makar buruk (Makar Madzmum), dan Berbicara sebuah perbuatan pasti memiliki pelaku.  

Dalam pembahasan ini terlebih dahulu kami akan menghadirkan sebuah pembahasan tentang siapakah kaum kafir yang menjadi aktor makar buruk yang disebut dalam al-Qur’an.

Dalam Q.s al-An’am : 124 Allah swt telah memperingatkan akan adanya makar (madzmum) sebagai sunnatullah :

 

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ أَكَابِرَ مُجْرِمِيهَا لِيَمْكُرُوا فِيهَا وَمَا يَمْكُرُونَ إِلَّا بِأَنْفُسِهِمْ وَمَا يَشْعُرُونَ


“dan Demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan makar dalam negeri itu. dan mereka tidak berbuat makar melainkan kepada dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya.”

Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menciptakan para penjahat terbesar (akaabira Mujrimiiha) di setiap negeri agar mereka berbuat makar di dalamnya. Siapakah mereka? bagaimana cara mereka menciptakan makar?

Dalam ayat-ayat sebelumnya diterangkan (6: 112-122) beberapa hal tentang siapa setan, bagaimana wujudnya, apa bentuk pesan-pesannya, juga bentuk komunikasi antar mereka (6:112) serta wejangan Allah untuk menusia agar menjauhi ajaran mereka.


وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ


“dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, Yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.” (al-An’am 6: 112)

 

Setelah ayat-ayat tersebut Allah menjelaskan orang seperti apakah yang akan cenderung pada godaan syetan itu. (6:113) Baru setelahnya diungkapkan ayat-ayat yang berisi arahan-arahan agar manusia terhidar darinya (6:114-122), barulah dilanjutkan dengan ayat 123, yang mengungkapkan :

dan Demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan makr dalam negeri itu...dst”. Maka maksudnya dimulai dari adanya komunikasi antara setan dari golongan jin dan manusia sebagai upaya penyebaran ajarannya yang terus-menerus ditularkan kepada manusia lain akan melahirkan para penjahat terbesar yang melakukan makar di setiap negeri.


Dengan kata lain bisa diambil kesimpulan dari Q.s. 06 :123 maksud akaabira mujrimiihaa yang berbuat makar di sini bukan hanya mencakup pada manusia saja tapi juga termasuk golongan jin, yang kafir. (bentuk komunikasi anatara syetan jin dan syetan manusia dapat dilihat di sini)

Pada masa Rasulullah kaum kafir quraisy membuat rencana untuk menghentikan da’wah Rasululalah. Suatu ketika muncullah Iblis yang menjelma menjadi manusia biasa mengusulkan kepada mereka untuk membunuh Rasulullaah, saran itu diterima namun pembunuhan tersebut Allah gagalkan dengan makarnya. Kisah ini diungkapkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya yang dikutip dari sebuah riwayat dari Imam Muhammad bin Ishaq bin Yasar, dari Ibnu Abbas ia berkata : bahwa beberpa pembesar Quraisy dari setiap Kabilah berkumpul untuk berangkat menuju dar an-Nadwah, lalu datanglah Iblis menghalangi jalan mereka dalam bentuk kakek tua yang berwibawa. Ketika mereka meliahatnya mereka bertanya :


مَنْ أَنْتَ؟

“Siapa anda?”

شَيْخٌ مِنْ نَجْد، سَمِعْتُ أَنَّكُمْ اجْتَمَعْتُمْ، فَأَرَدْتُ أَنْ أحضركُمْ وَلَنْ يُعْدِمُكُمْ رَأْيِيْ وَنَصْحِي.


“Aku syaikh dari Nejd, (dan) aku denga kalian akan berkumpul (untuk menyusun strategi menghentikan hijrah Muhammad.pent) dan aku berniat untuk menghadiri pertemuan kalian, (tapi jangan khawatir) pendapat dan nasehatku tidak akan menghilangkan (pendapat-penpat) kalian.”


أَجَل، ادْخُلْ

“Tentu saja silakan bergabung”


Lalu masuklah dia dan para pemuka quraisy itu ke dar an-Nadwah. Dalam pertemuan tersebut ia menyampaikan usul-usulnnya yang sangat berpengaruh.


Akibat dari bujukan-bujukan darinya terlontar-lah usulan final dari Abu Jahal yang disepakati oleh semua yang hadir di sana :

نَأْخُذُ مِنْ كُلِّ قَبِيْلَةٍ غُلًامًا شَابًا وَسِيْطًا نَهْدًا، ثُمَّ يُعْطَى كُلُّ غُلَامٍ مِنْهُمْ سَيْفًا صَارِمًا، ثُمَّ يَضْرِبُوْنَهُ ضَرْبَةَ رَجُلٍ وَاحِدٍ، فَإِذَا قَتَلُوْهُ تَفَرَّقَ دَمُّهُ فِي القَبَائِلِ [كُلِّهَا]  فَلَا أَظُنُّ هذَا الْحَيَّ مِنْ بَنِي هَاشِمٍ يَقومُوْنَ عَلَى حَرْبِ قُرَيْشٍ كُلِّهَا. فَإِنَّهُمْ إِذَا رَأَوْا ذلِكَ قَبَلُوا العَقْلَ، وَاسْتَرحْنَا وَقَطَعْنَا عَنَّا أَذَاهُ.

“Akan kita ambil dari setiap kabilah seorang pemuda yang washit lagi kekar, lalu setiap orang dari mereka kita beri sebuah pedang yang tajam, (kita perintahkan) mereka (untuk) menebaskan pedang itu pada muhammad, maka ketika mereka berhasil membunuhnya darahnya akan tercecer di setiap Kabilah. Tidak maungkin bani Hasyim akan menuntut balas kepada seluruh kabilah Quraisy, karena saat mereka melihatnya, mereka akan berpikir (dua kali untuk menuntut balas). Maka (keadaan) kita akan menjadi tenang dan kita akan segera menghentikan segala ganggunan Muhammad pada kita.”

Semua kabilah sepakat, dan akan melancarkan pembunuhan itu pada suatu malam .

Tapi Allah menggagalkan rencana itu dengan mengutus Jibril dan memberitahu maksud jahat mereka pada Muhammad lalu menyuruhnya agar tidak tidur di rumah. Dan pada akhirnya Rasulullah dapat pergi dengan selamat. Maka turunlah firman Allah :

وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ


Dan (ingatlah), tatkala orang-orang kafir (Quraisy) membuat makar terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu.

Mereka berbuat makar dan Allah menggagalkan makar itu. Dan Allah lah pembuat makar yang terbaik. (al-Anfal : 30)


Dari kisah tersebut ada beberapa hal penting yang perlu diketahui :

1. Kisah ini mecakup deretan peristiwa sejak pertemuan kafir Quraisy yang ditemani Iblis di dar an-Nadwah hingga hijrah nabi ke madinah. Dari kisah ini dapat kita ketahui makar madzmum meliputi perumusan strategi penggagalan misi nabi hingga pelaksanaannya.

2. Pelakunnya bukan hanya manusia, tapi setan dari kalangan jin pun ikut andil (dalam kisah ini Iblis yang langsung turun tangan), dengan kata lain;


3. Para pelaku makar madzmum bukan hanya kaum kafir dari kalangan manusia saja tapi juga termasuk kaum kafirin dari kalangan jin.


4. Lalu Allah menggalkan makar itu dengan makarnya yang terbaik, Rasulullah berhasil menyelamatkan diri dan mengembangkan islam di Madinah hingga islam dapat menyebar ke seluruh dunia seperti sekarang ini.


5. Tujuan makar madzmum (makar Syetan) adalah untuk menggagalkan misi kenabian dalam menyebarkan risalah-Nya di muka bumi, sendangkan tujuan makar Allah—yang dilaksanakan melalui hamba-hambanya termasuk malaikat dan mu’minin dan makhluk makhluk lain di alam— adalah menggagalkan misi syetan itu.


Makar Syetan 24 jam non-stop


Makar syetan yang kita hadapi sungguh bukan hal yang kecil. betapa tidak, otak dari makar tersebut adalah makhluk mukallaf tertua di dunia, korban pertamanya pun adalah seorang Nabi, betapa banyak bangsa yang Allah musnahkan karena keberhasilannya menghancurkan akidah mereka, ia-lah Iblis. Dalam al-Qur’an Allah menggambarkan bagaimana besarnya makar madzmum itu sampai-sampai ia digambarkan mampu menghancurkan gunung :


وَقَدْ مَكَرُوا مَكْرَهُمْ وَعِنْدَ اللَّهِ مَكْرُهُمْ وَإِنْ كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ الْجِبَالُ


“dan Sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar Padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. dan Sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya.” (Q.s. Ibrahim, 14 : 46)


Mereka melaksanakan makarnya di setiap detik waktu yang mereka miliki, siang dan malam tanpa henti, sehingga akan sulit bagi siapapun untuk menghindar dari dosa. Pada hari kiamat nanti saat semua ahli neraka masuk ke dalam neraka, mereka yang lemah akan menuntut mereka yang menyombingkan diri atas makar yang telah mereka lakukan, Allah berfirman :


وَقَالَ الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا بَلْ مَكْرُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ إِذْ تَأْمُرُونَنَا أَنْ نَكْفُرَ بِاللَّهِ وَنَجْعَلَ لَهُ أَنْدَادًا وَأَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ وَجَعَلْنَا الْأَغْلَالَ فِي أَعْنَاقِ الَّذِينَ كَفَرُوا هَلْ يُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ


Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: "(Tidak) sebenarnya makar (mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya". Kedua belah pihak menampakkan penyesalan tatkala mereka melihat adzab. Dan Kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan.(Q.s. Saba 34 : 33)

Jangan heran jika Rasullah pernah menggambarkan ada orang yang pagi beriman dan kafir di malam hari, malam dan kafir di pagi hari.

Bersambung.. InsyaAlloh


[1] Akhir zaman.info, untuk saat ini website ini tidak dapat diakses sebab admin web ini telah berpulang ke ramhatullah. Mari kita do’akan beliau agar mendapat ampunan dan tempat terbaik di barzakh dan akhirat kelak. Amin

Catatan : Definisi makr dapat dilihat dalam kitab mufradat fie gharib al-Qur’an karya ar-Raghib al-Ashfahani.

Terkait :

al-Qur'an mengungkap agenda tatanan dunia Baru Illumianti
The Protocols of Zion

Belajar dari Nashrani

 

Direvisi pada : Kamis 19 Februari 2015, 12: 50 WIB

3 komentar:

Unknown
November 30, 2015 at 6:48 PM

Sekedar koreksi untuk ayat ini :

Dalam Q.s al-An’am : 124 Allah swt telah memperingatkan akan adanya makar (madzmum) sebagai sunnatullah :

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ أَكَابِرَ مُجْرِمِيهَا لِيَمْكُرُوا فِيهَا وَمَا يَمْكُرُونَ إِلَّا بِأَنْفُسِهِمْ وَمَا يَشْعُرُونَ

Itu sebenarnya surat al an'aam ayat 123

Terima kasih

Admin
December 4, 2015 at 10:36 PM

terima kasih atas koreksinya... (y)
in syaAllah akan kami ganti.....

Anonymous said...
June 12, 2020 at 9:43 AM

===Agens128 CASINO ONLINE Free Coin===

Pakai Pulsa Tanpa Potongan
Juga Pakai(OVO, Dana, LinkAja, GoPay)
Support Semua Bank Lokal & Daerah Indonesia
Game Populer:
=>>Sabung Ayam S1288, SV388
=>>Sportsbook,
=>>Casino Online,
=>>Togel Online,
=>>Bola Tangkas
=>>Slots Games, Tembak Ikan
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
|| Online Membantu 24 Jam
|| 100% Bebas dari BOT
|| Kemudahan Melakukan Transaksi di Bank Besar Suluruh INDONESIA

WhastApp : 0852-2255-5128
Agens128 Agens128

Post a Comment

Total Pageviews