Saturday, December 21, 2013

Konspirasi Pendidikan (bag 1)

بسم الله الرحمن الرحيم
www.helpfreetheearth.com
"Kita harus memperkenalkan ke dalam sistem pendidikan mereka yang dengan brilian merusak tatanan mereka.namun ketika kita berkuasa, kita akan menghilangkan seluruh subjek yang mengganggu dari pelajaran di dunia pendidikan dan akan menjadikan pemuda sebagai anak otoritas yang patuh, mencintai dia yang memimpin dengan dukungan dan harapan akan kedamaian dan ketentraman."

"Kita akan menghapus dari ingatan masyarakat seluruh kenyataan pada abad sebelumnya yang tidak kita inginkan, dan hanya menyisakan yang menggambarkan pemerintahan Goyim."



"Kita akan menghilangkan setiap bentuk kebebasan dan menggantinya dengan perintah... para guru akan membaca apa yang telah lolos untuk diajarkan... Teori-teori ini akan dimunculkan oleh kita menuju tahapan dogma mengenai keyakinan sebagai tahap transisional menuju keyakinan kita."

"Kita akan menelan dan mengambil kebebasan berpikir untuk kita gunakan sendiri... (Kita akan) menjadikan Goyim sebagai hewan yang tunduk dan tak berpikir yang menunggu berbagai hal yang akan disajikan di hadapan mata mereka dengan tujuan untuk mendapatkan ide mengenai kehidupan mereka"  (Ringkasan Protokol 16, Oleh Henry Makow, Illuminati The Cult that Hijact the world, (diterjemah oleh penerbit Ufuk 2012, hlm. 211)

Orientasi Pendidikan Hal yang paling Utama..

Beberapa hari yang lalu saya duduk di depan laptop bekerja berjam-jam mengerjakan tugas kuliah yang menggunung, menghabiskan semua fokus, semua tenaga dan segalanya, hari itu saya ditugasi membuat sebuah essai berbahasa Inggris tentang Apakah Kampus saya telah memenuhi syarat kompetensi Pendidikan Islam yang baik?., Di sana saya sempat bingung bagaimana saya menentukan hal yang sepelik ini semantara saya hanya sebagai orang yang sedang mengenyam pendidikan di sana.

Namun berangkat dari sejarah, saya mulai merunut sejarah institusi pendidikan yang ada di negara kita ini, dalam buku Freemasonry di Indonesia karangan Van der Veur, diketahui bahwa Institusi pendidikan di Indonsia sebelum diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Republik Indonesia, digagas oleh kelompok Freemasonry/Vrijmanselarij (Bah. Belanda), lalu berpindah tangan ke pemerintahan Hindia-Belanda, dan Akhirnya setelah Indonesia merdeka pendidikan itu sepenuhnya dikendalikan oleh pemerintahan kita. itu artinya ada muatan-muatan freemasonry yang ada dalam sistem pendidikan kita saat ini.

Lalu apa muatan itu?, saya berpikir keras mencari info ke berbagai sumber, lalu akhirnya saya mendapatkan jawabannya saat mencoba menganalisis keadaan kampus saya ini.

sebagai tolok ukur pendidikan saya memberikan contoh bagaimana maksud dan tujuan pendidikan Islam pada dasarnya pendidikan merupakan sarana untuk memepertahankan fitrah manusia sebagai mankhluk yang diciptakan untuk bertauhid, mengabdikan dirinya sepenuhnya untuk Allah pencipta semesta alam, juga memberitahu mereka bagaimana cara berhubungan dengan khalik dan makhluk.

 Bagaimana dengan pendidikan kita dewasa ini?.

Mari kita rennungkan bersama, apa yang mayoritas anda inginkan saat masuk ke sebuah institusi pendidikan?, Ranking? Pekerjaan? Ijazah? Gelar? atau Ilmunya? atau bahkan hanya ikut ikutan kebanyakan orang saja? ..... kemudian apa yang pertama kali anda lihat saat memilih lembaga pendidikan yang baik, apakah dari Bangunan? Akreditasi? Prospek pekerjaan? Fasilitas? atau kualitas keilmuan seorang pengajar? (yang bukan diukur dengan gelar tentunya), anda mungkin menyadari bahwa yang ada di sekitar kita memilih yang sebelum atau, oleh karenanya pada akhirnya setelah kita keluar dari institusi tersebut yang ada di benak kita hanyalah kemana saya harus bekerja dengan modal Ijazah ini? Apakah Ijazah ini laku di pasaran? kalau saya tidak bekerja mau makan apa saya? saya nanti gak bisa kawin dong, kaluapun bisa mau makan apa anak dan Istri saya?. lalu bagaimana perhatian kita terhadap ad-din?, bagaimanakah nasib akhlak kita sementara tujuannya saja hanya sesempit itu, bagaimana nasib din  kita ini, pada akhirnya sulit bagi kita jika ingin menemukan kader ulama yang mempunyai keder keilmuan yang mumpuni, bagaimana keadaan rohani kita tanpa mereka?.

seharusnya ada hal yang terlihat sepele namun sangat berpengaruh hal itu adalah orientasi pendidikan yang secara tak sadar sebenrnya  sedang diarahkan ke arah yang tidak semestinuya, karena pendidikan syogyanya dibentuk untuk menghasilakan Insan yang berkualitas dalam keilmuan dan kuat dalam keyakianannya, dan siap menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain untuk mengisi hidup mengabdikan diri sepenuhnya kepada Ilahi, hidup dengan keadan bebas bergerak dan bermanfaat.

Orentasi itulah yang didalam hadis disebut dengan "NIAT" dan itu merupakan hal terpenting, niat menentukan kemana kita akan berlabuh, Rasulullah Saw pernah mengingatkan kita akan hal ini :

إنما الإعمال بانيات و إنما لكل امرئ ما نوى فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله و رسوله و من كانت هجرته إلى الدنيا يصيبها أومرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه(رواه البخاري عن عمر ابن الخطاب)

tiada lain setiap amal itu tergantung kepada niatnya dan tiada lain setiap orang itu bergantung pada apa yang ia niatkan, barang siapa yang berhijrah kepada Allah dan Rasulnya maka ia berhjrah kepada Allah dan Rasulnya dan barang siapa berhijrah, (karena) dunia maka iapun akan mendapatkannya atau karena perempuan yang hendak ia nikahi, maka hijrahnya itu tergantung ke mana ia (niatkan untuk) berhijrah. (H.r Bukhari dari Umar bin Khattab)

Niat sangat menentukan ke mana segala sesuatu berujung, saat anda meniatkan sebuah pendidikan hanya sebagai ladang untuk memperpanjang nama anda, atau mencari prestasi itulah yang akan anda dapatkan.

 Bersambung...

1 komentar:

Unknown
August 25, 2016 at 9:29 AM

bagus sekali tulisan, sy ingin melihat informasi lebih jauh detil informasi yang disampaikan, semoga bermanfaat

Post a Comment

Total Pageviews